Surat cinta untuk Jaket Biru dengan garis abu-abu #day29


Surat cinta untuk jaket biru dengan garis abu-abu.

Surat cinta untuk jaket biru dengan garis abu-abu.

Ter - untuk - kamu - jaket biru - kesayangannya.

Pasti menyenangkan bukan menjadi kamu?. Jaket biru yang selalu dibawanya kemana-mana.
Pasti bahagia bukan menjadi kamu yang dikenakannya kemanapun dia berpergian.
Ahh ya pasti menyenangkan menjadi kamu, karena menjadi teman terbaik baginya. Kemanapun ia pergi.

Hai jaket biru apakabar?. Aku rasa kamu sangat baik-baik. Karena dicintai begitu dalam oleh dia. Ah menyenangkan bukan bila kita mampu dicintai dengan baik oleh seaeorang yang kita cintai?. Aku harap kau tengah mencintainya dengan baik, dan bekerja dengan baik untuk menghangatkan tubuhnya. Jangan sampai dia masuk angin, atau aku akan jadi orang pertama yang paling kuwatir akan kesehatannya. Jadilah jaket yang baik yang mampu menghangatkan dengan baik.

Jaket biru, taukah kamu betapa irinya aku akan keberadaanmu. Betapa aku merasa jadi orang tidak berdaya yang terkalahkan oleh benda mati sepertimu?.

Betapa aku merasa jauh lebih tidak ada apa-apanya dibanding kamu. Kamu yang sudah diajaknya mendaki beribu-ribu mdpl. Kamu yang sudah diajaknya menapaki berbagai macam hutan yang ada. Dan kamu yang memeluknya erat ketika dia kedinginan di tengah hutan sana, di malam panjang, di balik terpaan angin diatas motornya.

Lalu aku?. Aku bukan apa-apa dibandingkan kamu. Betapa kamu harusnya merasa jauh lebih beruntung wahai jaket biru bergaris abu-abu. Betapa kamu harusnya mampu memberikan yang terbaik baginya. Karena kamu begitu beruntung mampu berada di sisinya kapanpun dan dimanapun.

Kalau kamu hilang dia pasti akan sedih. Bagaimana tidak nyatanya kamulah salah satu kesayangannya. Dibandingkan dengan aku yang hilang, dia tidak akan sedih. Boro-boro mencariku, menghawatirkanku saja dia tidak pernah. Dan sayangnya perempuan ini begitu pandai menghawatirkannya. Bukankah ini menggelikan?.

Jaket biru dengan garis abu-abu, bolehkah aku minta sesuatu darimu?.  Bolehkah aku minta tolong?. Tolong bekerja dengan baik. Hangatkan dia dengan baik. Nyamankan dia. Jangan jadi seperti aku yang kerap membuatnya marah. Kerap membuatnya tak mau mentap mataku lekat-lekat, kerap mereporkannya. Jangan menghilang, peluk ia dengan baik. Jangan menjadi yang seperti aku hobi sekali membuat dia bernada tinggi, membuat dia merasa terancam.

Jangan jadi yang seperti aku ya jaket biru sengan garis abu-abu. Nyamankan dia. Hangatkan dia. Bersamakan dia. Peluk dia erat-erat. Seperti aku yang memeluknya dengan beberapa helai rindu dan doa.

Ahhh yaa, bolehkah aku minta tolong satu kali lagi?. Bisakah kau tanyakam padanya, apakah dia mau memberikanku satu keaempatan lagi untuk menunjukan padanya bahwa aku benar-benar tengah berusaha menyayanginya dengan baik. Katakan padanya untuk jangan marah terlalu lama.

No comments:

Post a Comment